Denis Andrian S.Th

Berbagai cita-cita dan tujuan sering kita ungkapkan ketika kita masih kecil – ingin menjadi dokter, guru, astronot, atlet, programmer, pejabat, dan bahkan orang kaya. Namun, beranjak dewasa, diantara kita seringkali tertampar oleh realitas dunia, tuntutan hidup di dalam masyarakat. Sehingga, cita-cita yang sebelumnya indah dan hebat perlahan kita tinggalkan dan lepaskan. Banyak pemuda pemudi yang tidak lagi melanjutkan kuliah karena kekurangan dana, kuliah itu tidak berguna, dan kebanyakan tempat kerja sudah tidak lagi mementingkan gelar. Pemikiran tersebut, juga melanda kehidupan saya. Sehingga saya setelah lulus SMA memutuskan untuk bekerja di suatu bengkel selama 2 tahun.

Saya bergumul cukup panjang untuk tugas panggilan Tuhan dalam hidup saya terutama juga apa yang harus saya putuskan setelah ini dan apa yang saya ingin buat di dunia ini. Masa penantian itu, Tuhan memberikan tanda yang sangat jelas, mulai dari kematian nenek dalam keadaan tidak percaya, bengkel tempat saya bekerja terbakar habis. Walaupun tidak berbicara langsung, suara Tuhan dalam pengalaman saya seakan-akan Dia memanggil saya dan menunjukan bahwa “Sampai kapan lagi kamu akan berdiam, salah satu dari keluargamu meninggal dalam keadaan tidak percaya”; “Apakah ini tumpuanmu untuk hidup, sekarang Akulah yang jadi tumpuan hidupmu”.

Memang saat itu juga, saya dalam pergumulan untuk melangkah masuk ke jurusan Teologi. Namun, karena pada saat itu saya menopang orang tua saya dengan hasil pekerjaan saya, sulit bagi saya untuk meninggalkan pekerjaan itu. Melalui ini saya merasa bahwa memang Tuhan bukakan jalan. Kemudian saya berangkat ke STTII Yogyakarta, puji Tuhan ketika semester 3 hingga saya selesai, SENSASI memberikan bantuan yang cukup besar untuk saya. Selama kuliah Tuhan juga mencukupkan segala keperluan orang tua, dan dengan demikian panggilan saya semakin diteguhkan. Karena keputusan saya sudah bulat dan saya serius dalam menjalaninya, hasil studi saya cukup baik. Sejak Semester 1 hingga 8 saya memperoleh predikat Mahasiswa terbaik dan lulus sebagai Mahasiswa Terbaik Bidang Sarjana Teologi Biblika tahun 2023.

Saya lulus dan langsung bergabung di GKKB Jemaat Pontianak. Saat ini saya sebagai Gembala Sekolah SMA Immanuel. Saya selalu mengingatkan kepada pemuda pemudi, untuk jangan mengubur mimpimu. Pecahkan mimpi itu menjadi bagian-bagian kecil, dan kerjakan bagian-bagian itu dengan baik, sehingga mimpi itu tidak terasa akan menjadi kenyataan. Karena lebih baik berjalan satu langkah setiap hari daripada menanti lompatan besar dalam waktu yang tidak menentu. Semoga kesaksian ini bisa memberkati para pemuda dan pemudi.