sensasimedsos@gmail.com
sensasimedsos@gmail.com
Shalom, salam sejahtera bagi kita sekalian kiranya kita selalu berada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa , saya mau memperkenalkan diri saya nama saya Nikorius Mendrofa dan saya dari berastagi umur saya sekarang 26 tahun. Bersyukur boleh berbagi bagi kita walaupun hanya melalui cerita dengan tulisan ini, kalau berbicara tentang cita-cita saya tidak pernah memiliki cita-cita untuk menjadi hamba Tuhan, saya memiliki cita-cita dulunya yaitu menjadi pegawai kantoran. Kalau berbicara tentang dari latar belakang keluarga saya berasal dari keluarga yang sederhana dan tinggal salah satu desa di tanah karo. Keluarga kami sejak dulu sudah Kristen dan orangtua saya aktif dalam pelayanan gereja. Awal mula saya bisa menjadi hamba Tuhan atau sekolah di salah satu sekolah Theologia di Medan yaitu bermula dari saya tamat SMA dan saat itu ketika lulus SMA saya berencana melanjutkan Study di salah satu penguruan tinggi Negeri Medan. Dan saat itu saya mengikuti Tes SNBP Dan SBMPTN untuk bisa lulus ke peguruan tinggi yang saya inginkan tapi keuntungan belum ada sama saya. Saya tidak lulus, ketika tidak lulus saya bingung untuk mencari kampus yang lain. Akhirnya kami berdiskusi dengan orangtua saya tentang rencana saya selanjutnya, kami berdiskusi panjang tentang itu. Dan pada akhirnya orangtua saya mengusulkan saya untuk berkuliah di sekolah theologia s, tapi pada saat itu hati saya yang paling dalam sama sekali tidak tertarik dengan tawaran yang disampaikan oleh orangtua saya. Karena dalam pikiran saya sekolah Theologia mau jadi apa nanti pasti ujung-ujungnya jadi pendeta, dan kalau jadi pendeta pasti nnti ngak ada uangnya dan banyak tanggung jawab. Tapi pada saat itu ayah saya membawa saya untuk bertemu dengan anak gembala saya dan kebutulan sekarang juga sudah menjadi seorang Pdt, dengan tujuan untuk menjelaskan kepada saya apa sebenarnya sekolah Theologia itu, singkat cerita pada akhirnya Bapak itu mengusulkan saya untuk masuk ke STTII MEDAN, dan kebetulan mereka suami istri adalah alumni dari STTII MEDAN juga. Sampai akhirnya hati saya mulai terbuka dan saya mau melanjutkan study di sekolah yang diusulkan anak bapak gembala saya. Singkat cerita saya sudah menjadi mahasiswa di STTII Medan dan bukan suatu hal yang mudah bagi saya untuk mengikuti proses pembelajaran dan berasrama disana sempat saya ingin pulang dan tidak mau melanjutkan kuliah lagi, karena saya bosan dan tidak suka dengan prosesnya. Karena latar belakang yang tidak pernah diasrama jadi hali itu yang membuat saya merasa terpenjara. Tapi Puji Tuhan sekalipun banyak rintangan dalam proses perkuliahan baik dalam proses asrama, pembelajaran, dan keuangan. Saya sungguh merasakan bagaimana kebaikan Tuhan Itu sungguh nyata dalam keuangan semua boleh Tuhan cukupkan sampai tamat kuliah baik itu dari support orangtua dan berkat dari beasiswa sensasi, proses perkuliahan awal-awal terasa berat samapi pada akhirnya terbiasa dan bisa menyesuaikan diri setiap mata kuliah yang diambil, proses asrama selama tiga tahun bukan suatu hal yang mudah dapat dilewati tapi karena mau menerima keadaan, dan mengikuti aturannya selama diasrama membuat ada pelajaran tersendiri dari proses yang Tuhan izinkan terjadin dalam kehidupan saya. Proses pelayanan juga banyak membentuk saya bagiman sebenarnya menjadi Hamba Tuhan dengan ikut terjun langsung dalam pelayanan yang dipercayakan. Awal masuk dalam pelayanan sangat canggung dan terkejut karena sebelumnya belum pernah terjun dalam pelayanan karena pertolongan Tuhan akan selalu dipelengkapi. Dan pada akhirnya tahun 2021 bisa menyelesaikan study tepat waktu dan mendapat gelar ST.h itu semua karena pertolongan Tuhan. Dan sekarang saya sudah bekerja di salah satu Pusat Pengembangan Anak di Medan, dan posisi saya sebagai Koordinator serta melayani di Gereja Wesley Methodist. Satu hal yang saya syukuri hari ini masih diberi kesempatan untuk melayani DIa. Dan satu kata penutup yang juga terus saya pegang adalah jangan pernah takut tentang apapun yang terjadi di depan tetaplah maju semua pasti bisa dilewati bersama-sama dengan Tuhan, jadi intinya bahwa semua terjadi atas izinnya Tuhan kuncinya kepada kita apakah percaya bahwa Tuhan Yang memegang hidup kita.? Jadi jika kita terus berserah kepada Tuhan dan mengandalkan-Nya maka Ia akan bertanggung jawab atas hidup kita. Jadi jangan takut. Tuhan ada Bersama Kita,….