sensasimedsos@gmail.com
sensasimedsos@gmail.com
CERITA PELAYANAN DI DESA: “TERANG DIUJUNG ROTE”
Syalom! Saya ingin berbagi kisah sederhana namun penuh makna dari sebuah desa kecil yang menjadi ladang pelayanan saya di Rote. Namanya mungkin tidak terkenal, jalannya belum diaspal, dan listrik hanya menyala beberapa jam dalam sehari. Namun, disanalah saya menemukan kekuatan sejati dari
sebuah gereja—sebuah komunitas kecil yang hidup dalam iman besar. Waktu itu, saya baru saja menyelesaikan kuliah di STT Injili Indonesia Kupang dan memutuskan kembali ke kampung halaman, untuk melayani bukan di tempat yang ramai, tetapi di desa kecil yang sering dilupakan. Nama desanya adalah Maubesi kecamatan (Rote tengah) terletak di pelosok Rote, jauh dari keramaian kota dan jaringan internet. Tapi di sanalah saya melihat surga bekerja di tengah tanah kering dan hati yang
haus akan Tuhan. Ketika saya pertama kali tiba, saya disambut dengan wajah-wajah polos yang penuh harapan. Jemaatnya hanya sekitar 20 kepala, terdiri dari petani, nelayan, dan beberapa ibu rumah tangga. Tapi satu hal yang tidak pernah saya lupakan adalah semangat mereka. Walau tubuh letih oleh kerja di ladang atau di laut, mereka tetap datang ke gereja dengan pakaian terbaik dan hati yang siap menyembah. Tidak ada AC, tidak ada alat musik modern—hanya suara mereka yang bersatu dalam pujian sederhana, yang bagi saya terasa seperti lagu dari surga. Setiap hari Minggu, mereka berjalan kaki dari rumah ke gereja, bahkan ada yang menempuh hingga 4 kilometer. Anak-anak datang dengan kaki telanjang, membawa Alkitab kecil yang sudah mulai robek. Tapi tidak ada keluhan. Bahkan saat hujan, mereka tetap hadir. Saya banyak belajar dari mereka. Tentang ketekunan, kesederhanaan, dan kerinduan yang tulus kepada Firman Tuhan. Di sana saya menyadari: pelayanan bukan tentang jumlah, bukan tentang fasilitas, tetapi tentang hati yang terbakar oleh kasih Kristus. Saya percaya, dari desa kecil seperti desa Maubesi (Rote Tengah)Tuhan sedang membangun terang
yang besar. Dan saya bersyukur, saya boleh menjadi bagian kecil dari pekerjaan besar itu.
Soli Deo Gloria!